Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Konohagakure-nya Indonesia

Salah satu pahatan wajah di Bukit Kasih/ Wahyu Wening
Maniak anime dan manga Naruto pasti tertarik untuk mengunjungi tempat ini. Karena mampir ke desa ini berasa mampir ke tanah kelahiran Uzumaki Naruto, ‘Konohagakure’.
---

“Naruto!!!!!”
Mungkin para pecinta 'Naruto' akan spontan berteriak demikian ketika sampai di kawasan Bukit Kasih ini, yang tepatnya terletak  di Desa Kanonang Dua Kecamatan Kawangkoan Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara. Dan yang akan pertama kali terbesit, tidak lain adalah Konohagakure yakni salah satu desa terkenal dalam anime Naruto.

Konohagakure atau juga disebut desa Konoha, adalah satu dari 5 desa terkuat dalam anime Naruto selain Sunagakure, Iwagakure, Kumogakure, dan Kirigakure.  Setiap desa dipimpin oleh satu orang pemimpin yang disebut dengan ‘Kage’, dan di Desa Konoha sendiri biasa disebut dengan ‘Ho-kage (Hokage)’.

Uniknya di desa Konoha sendiri, wajah dari setiap Hokage yang memimpin Desa Konoha akan terpampang dalam bentuk pahatan di salah satu tebing sudut desa. Keberadaan pahatan tersebut seolah menggambarkan sejarah Desa Konoha dari masa ke masa.

Keunikan pahatan wajah Hokage di Desa Konoha ini menjadi salah satu item yang sangat menonjol dalam anime Naruto. Nah.., pahatan seperti ini tidak hanya ada dalam khayalan yang tertuang dalam anime saja loh. Di Desa Kanonang dua ini, kita juga bisa menemukan pahatan wajah di perbukitan seperti di Desa Konoha.

Terlihat ada 2 pahatan wajah yang entah itu wajah siapa. Pahatan wajah ini berada di kawasan Bukit Kasih, yang juga dikenal sebagai destinasi wisata unggulan Provinsi Sulawesi Utara.  Sebagai penggemar anime Naruto, pahatan wajah yang terukir di bukit tersebut tentu akan menjadi daya tarik pertama ketika berkunjung ke Bukit Kasih. Tapi sebenarnya sob, bukan pahatan itu yang menjadi ikon utama destinasi wisata di bukit ini.

Bukit Kasih

Bukit Kasih sebenarnya merupakan destinasi wisata religi yang menjadi simbol kerukunan umat beragama di Indonesia. Destinasi ini dibangun sejak Tahun 2002 di bawah naungan pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Menurut Kepala Desa Kanonang Dua, Welly R.I Rawis, terdapat 6 rumah ibadah yang menjadi pusat destinasi wisata religi di tempat ini yakni Gereja Katolik, Gereja Protestan, Kuil Buddha, Masjid Islam, Candi Hindu, dan Kelenteng Khonghucu.

Menara objek wisata kultural religius  Bukit Kasih/ Akar-akar
Rumah ibadah di Bukit kasih berada di puncak ke dua, di mana pada puncak pertamanya kita akan menemukan salib putih berukuran besar yang tingginya mencapai 53 Meter. Salib ini akan terlihat jelas dari dataran rendah, sebagai tanda keberadaan bukit kasih. Kenapa salib? Karena konon katanya, rumah ibadah yang pertama dibangun di bukit tersebut adalah gereja, mengingat mayoritas warga setempat  memeluk agama kristen.

Aroma belerang di bukit ini sangat menyengat dan pekat, itulah yang menyebabkan sebagian orang juga menamakan bukit ini dengan sebutan Bukit Belerang. Bagi yang doyan refleksi, di tempat ini juga menyediakan refleksi air belerang yang tentunya alami dan hangat.

Untuk sampai ke Bukit ini, waktu yang diperlukan dari Kota Manado sekitar 2 jam perjalanan. Ada beberapa cemilan yang bisa dinikmati seperti ubi rebus, jagung rebus, pisang goring, dan tak ketinggalan kacang sangrai yang merupakan jajanan khas Desa Kanonang Dua. Selain itu, juga banyak souvenir menarik yang dijual eceran oleh pedagang keliling. Dan menariknya, ada banyak fotografer keliling yang siap menangkap pose menarik Anda di sini. Sebagian besar di antaranya juga menyediakan ‘Burung Hantu’ yang siap diajak berfoto.

Bagi yang berminat untuk mencapai bukit kasih, sebaiknya pastikan dulu bahwa kondisi kesehatan Anda sedang dalam kondisi yang baik. Karena untuk mencapainya, ada ribuan anak tangga yang harus dilalui dengan  medan yang cukup curam. Dan jangan lupa berhati-hati, karena daerah ini adalah kawasan belerang yang cukup berbahaya. Jangan sekali-kali melewati kawasan-kawasan yang dilarang ya sob, karena beberapa area di kawasan ini memang cukup berbahaya. Contohnya saja pada Bulan Desember 2016 lalu waktu saya ke sana, ada ibu-ibu yang menangis kesakitan karena kakinya yang melepuh akibat terpeleset di batu belerang panas. Itu mengerikan, beneran.

Bukit Kasih ini sangat ramai dikunjungi warga. Wisatawan yang datang ke sini berasal dari berbagai daerah, bahkan hingga mancanegara. Konon, tempat ini akan semakin ramai ketika ada perayaan-perayaan agama.

Terimakasih,.



Salam berbagi,
Akar-akar



Klik juga:
Ini Prinsip Mugiwara dalam Mengembangkan Organisasi
Mengitari Kota Lama di Semarang
Welcome to Pantai Malin Kundang


Posting Komentar untuk "Konohagakure-nya Indonesia"