Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Referensi Makanan Khas Lombok, Plecing Kangkung ‘I’m Come Back’

Ombak Sunset di Gili Trawangan Lombok/ Akar-akar

"Satu menu makanan khas Lombok yang nggak pernah berhenti bikin saya ngiler. Plecing Kangkung, i'm come back!."

Perdana ke Lombok sekitar satu tahun lalu, menu pertama yang saya cari adalah ‘Plecing Kangkung’. Kali ke dua menghampiri Lombok beberapa bulan lalu, yang pertama saya cari juga menu yang sama, ‘Plecing Kangkung’. And then, ketika saya kembali lagi ke Lombok untuk yang ke tiga kalinya, lagi-lagi yang paling saya incar tidak lain dan tidak bukan adalah ‘Plecing Kangkung’.
----

Lombok adalah rajanya kuliner di lidah saya. Masakan Lombok yang pernah saya icip-icip hampir semuanya endoss gandoss. Pas, mantap, pedass, berasa banget bumbunya, dan top markotoppp top top. Hanya saja mungkin Karena saya doyan sayur, di antara menu-menu yang disajikan Lombok, yang paling saya sukai ya itu tadi ‘Plecing Kangkung’. Tapi ada beberapa menu lain yang juga te-o-pe be-ge-te (top BGT/ top banget).

Plecing Kangkung

Plecing kangkung adalah kuliner segar, sehat, praktis, murah, meriah, pedas, enak, top. Kuliner berbahan dasar kangkung ini direbus, yang biasanya juga dicampur tauge. Bumbunya gampang, hanya cabai rawit, garam, terasi, jeruk nipis dan tomat. Semua bumbu ditumbuk halus mentah-mentah (terasi dibakar), dan langsung dicampurkan ke kangkung dan tauge yang sudah direbus. Segampang itu!

Terkadang saya bingung kenapa plecing kangkung khas Lombok ini sebegitu enaknya. Padahal, bumbu dan cara memasaknya sangat sederhana dan gampang. Dan saya curiga, barangkali rahasia plecing kangkung Lombok ini mungkin ada pada terasinya. Ya, terasi Lombok. Jempol untuk terasi Lombok.

Ayam Taliwang

Ayam taliwang merupakan menu makanan khas Lombok yang juga pedas. Ayam kampung yang sudah diberi bumbu (yang jelas rempah-rempah/ bukan bumbu instan) dan jeruk nipis, biasanya digoreng atau dipanggang (tergantung pilihan). Kemudian disajikan dengan tumisan cabai merah, bawang merah, bawang putih, kemiri dan terasi (lagi-lagi terasi). Tentunya disandingkan dengan nasi panas dan lalapan. Top!

Sate Bulayak

Sate bulayak terdiri dari dua unsur, yakni sate dari daging sapi yang dimasak dengan bumbu khas Lombok; dan bulayak yang merupakan makanan sejenis lontong yang dibungkus menggunakan daun aren/enau yang dibentuk memanjang. Sate bulayak memang sedikit mengandung minyak, tapi enak.

Nasi Puyung

Wahhhh! Nasi puyung adalah makanan Lombok peringkat ke dua di hati saya. Rasanya enak banget. Sederhana, bumbunya khas dan berasa banget, dan yang nggak kalah ketinggalan adalah terasinya. Nasi Puyung Top!!

Awal diperkenalkan dengan nasi puyung, saya melihatnya seperti makanan bungkus sejenis nasi kucing kalau di Jawa. Porsi nasinya nggak begitu banyak, pas untuk porsi sarapan. Nasi puyung biasanya dibungkus menggunakan daun pisang, dengan lauk berupa suwiran daging ayam yang dibumbui cabai pedas (khas Lombok), kacang kedelai goreng, kentang goreng krenyes yang dipotong kecil-kecil memanjang. Sedap banget untuk menu sarapan.

Bebalung

Bebalung adalah makanan sejenis sop iga, yang biasanya merupakan iga sapi atau kerbau. Menu makanan segar berkuah ini, hanya berbumbukan cabe rawit, bawang putih, bawang merah, lengkuas, sereh, asam muda. Bebalung enak banget disantap apalagi kalau ditaburi bawang goreng dan dibarengi rintik-rintik hujan. Mantappp.

Kelima kuliner khas Lombok ini rasanya enak banget. Tapi anehnya, makanan-makanan ini hanya terasa sangat lezat dan nikmat kalau dimasak langsung oleh tangan-tangan Lombok. (Entah kenapa)

Tapi saya perhatikan, masyarakat Lombok kalau memasak apapun, nggak pernah lepas dari 3 hal: cabai, terasi, jeruk nipis. Masak apapun itu dalam keseharian, biasanya nggak lepas dari 3 hal ini. Dan sebagai pecinta terasi saya akui, bahwa terasi khas Lombok emang dahsyat enak rasanya.

Kuliner Lombok is the best!





Salam, 

Posting Komentar untuk "Referensi Makanan Khas Lombok, Plecing Kangkung ‘I’m Come Back’"